Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Dalam pengertian lain tradisi adalah adat-istiadat atau kebiasaan yang turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat. Dalam suatu masyarakat muncul semacam penilaian bahwa cara-cara yang sudah ada merupakan cara yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan. Jadi tari traditional adalah ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat yang turun temurun masih dijalankan di masyarakat.
Sumber:
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/pengertian-tari-seni-tari.html
Berikut ini adalah foto-foto sebagian tari tradisional Indonesia:
|
Tari Topeng Betawi, |
|
Salam Sapa |
|
Penari Bayangan |
|
Satu Pandangan |
|
Rampayan Akhir |
|
Saling Memandang |
|
Tari Bali 1 |
|
Tari Bali 2 |
|
Tarian Bali 3 |
|
Tari Bali 4 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar