Selasa, 16 Oktober 2012


TATA CARA PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN



KESIMPULAN DARI LIMA ARTIKEL YANG DICARI

Kesimpulan dari 5 artikel diatas adalah bahwa Secara umum pengertian buku adalah sebagai karya tulis ilmiah baik hasil tinjauan maupun hasil penelitian yang disusun sedemikian rupa menurut persyaratan tertentu yang ditetapkan dan diterbitkan.Buku pelajaran adalah kelompok karya tulis ilmiah , tetapi dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi materi pelajaran atau mata kuliah suatu ilmu pengetahuan tertentu sesuai kebutuhan dalam pembelajaran bidang studi tertentu. Pembuatan buku teks pelajaran mempunyai beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku  antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan
Prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai
Prinsip konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya
Sistematika penulisan buku teks pelajaran
Materi:
·         Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
·         Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
·         Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
·         Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Sesuai dengan jenjang dan sasararan
·         Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
·         Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
Penyajian:
§  Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
§  Ualing memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
§  Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
  • Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
  • Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
  • Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal
Bahasa:
v  Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
v  Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan  sasaran pembaca
v  Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
v  Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan
Ilustrasi:
ü  Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
ü  Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
ü  Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
ü  Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi
Aspek-Aspek Buku Pelajaran Yang Dinilai
1.    Materi
2.    Penyajian
3.    Bahasa dan keterbacaan
4.    Grafika

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat buku teks
1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu kurikulum. Meskipun kurikulum hampir setiap tahun berubah. Namun, itu menjadi acuan utama, agar isi buku nantinya tidak melenceng jauh dari kurikulum.
2. Menulislah buku teks berdasarkan latarbelakang pendidikan kita. Bila Anda lulusan Pendidikan Biologi menulislah buku teks pelajaran Biologi. Demikian pula bila Anda lulusan pendidikan agama Islam, menulislah buku PAI. Secara tidak langsung itu akan memudahkan Anda dalam menulis.
3. Bila Anda kesulitan menulis sendiri, mintalah kolega guru yang mengajar pelajaran yang sama untuk menulis bersama. Ini dimungkinkan, karena buku pelajaran membenarkan hasil karya beberapa orang.
4. Kirimkanlah ke pusat perbukuan bila memang ingin mendapatkan penilaian dan dibeli hak ciptanya oleh pemerintah. Atau bila dikirimkan ke penerbit, kirimkanlah ke penerbit yang memang menerbitkan buku pelajaran.
5. Bila telah diterima oleh penerbit. Pantau dan senantiasa berkomunikasi dengan penerbit sejauh mana perkembangannya. Agar bila nantinya tidak diterbitkan maka dapat dipindahkan ke penerbit lainnya.
6. Selain naskah, hendaknya disertai dengan foto-foto yang mendukung. Buku teks pelajaran sekarang ini tidak diperbolehkan untuk menggunakan ilustrasi berupa gambar (lukisan). Tetapi menggunakan foto. Dalam buku pelajaran olahraga, gerak dan contoh harus menggunakan foto. Demikian juga untuk menjelaskan mengenai tumbuhan.
7. Turutlah mengedit tulisan dengan editor penerbit. Karena ada juga penerbit yang tidak memiliki editor khusus buku pelajaran. Misalnya, nama-nama latin dalam pelajaran biologi misalnya, oriza sativa atau oriza satifa? Atau penulisan nama orang, apakah Archimides atau Archimedes?
8. Selain tulisan ada juga penanda atau lambang tertentu pada pelajaran tertentu. Misalnya tanda sigma, sinus, kubik, dll.
9. Apabila diperlukan, mintalah editor ahli dari pihak luar. Misalnya dari ahli bahasa untuk pelajaran bahasa, atau guru besar biologi, fisika, matematika, dll.

Hal hal teknis dalam menulis buku teks pelajaran yang harus diperhatikan :
  1. berilah jarak 3 spasi antara  table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
  2. judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
  3. tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
  4. tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
  5. Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
  6. Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
  1. Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut merupakan akhir bab
  2. Tidak boleh memotoing table atau gambar
  3. Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
  4. Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
  5. Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
  6. Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
  7. Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
  8. Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir
Sumber :
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi
teknik menyusun buku teks.htm




WAWANCARA
Kelompok kami mewawancarai ibu Dra. Sulistyawati M.si seorang penulis bahan ajar mata pelajaran Sosisologi dan Geografi kelas XII. Beliau merupakan salah satu pengajar mata pelajaran Sosiologi dan Geografi di SMA Don Bosco Kelapa Gading. Pengalaman beliau mengajar di SMA Don Bosco selama 11 tahun. Beliau menempuh  Pendidikan Strata satu (S1)  di  Universitas Negeri Jakarta pada jurusan Geografi dan melanjutkan studi Strata dua (S2) di Universitas Negeri Jakarta jurusan Sosiologi.
Sebagai seorang pengajar, beliau memiliki segudang pengalaman. Dari sekian banyak pengalaman  mengajar, beliau menyampaikan ilmu-ilmu tersebut kedalam sebuah bentuk tulisan buku teks pelajaran, khususnya mata pelajaran Geografi dan Sosiologi kelas XII.  Beliau menulis buku bahan ajar Sosiologi dan Geografi adalah untuk mengingat kembali materi-materi kelas X dan kelas XI.
Berikut hasil petikan wawancara kelompok kami dengan beliau:
Pertanyaan    : Buku apa saja yang sudah ibu tulis?
Jawaban        : Buku yang telah saya buat adalah modul mata pelajaran Sosiologi dan Geografi kelas XII.
Pertanyaan    : Apa saja kesulitan yang ibu hadapi dalam membuat sebuah buku?
Jawaban                     : Kesulitan yang ibu hadapi hanya masalah waktu yang terbatas, Karena waktu mengajar ibu di sekolah yang sangat padat selama 30 jam dalam seminggu. Sedangkan materi –materi sudah banyak ibu dapat dan lengkap yang di dapat dari perpustakaan.
Pertanyaan    : Apa tujuan ibu dalam membuat bahan ajar/modul ini?
Jawaban        : Tujuan ibu dalam membuat modul ini adalah untuk mempermudah siswa dalam memahami materi. Karena kalau dari buku teks itu, bahasanya sedikit susah untuk siswa pahami. Agar sesuai, bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari untuk menarik minat baca siswa dan diberikan contoh-contoh. Modul yang ibu buat ini pada mata pelajaran Sosiologi terdapat banyak contoh, seperti contoh kasus. Pada modul mata pelajaran Geografi di berikan gambar agar siswa lebih mudah mamahami.
Pertanyaan    : Sistematika pada saat penulisan modul itu seperti apa?
Jawaban        : Saya menulis buku ini berdasarkan SKKD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) untuk kelas X dan XI. Khusus untuk kelas XII berdasarkan SKL  di buat ringkasan materi dan latihan soal, karena materi didapat saat kelas X. Untuk kelas X dan XI saya tidak membuat modul, karena berdasarkan buku teks yang mereka miliki sudah lengkap dan hanya untuk kelas XII mendapatkan materi pengayaan yang dibutuhkan untuk menghadapi Ujian Nasional. Pada saat siswa kelas XII lupa akan materi kelas X dan XI, lalu saya membuat ringkasan yang sangat berguna untuk mempelajari materi yang sebelumnya karena banyak siswa yang melupakan materi.
Pertanyaan    : Pengalaman apa saja yang ibu dapatkan pada saat membuat bahan ajar ini?
Jawaban        : Dalam membuat bahan ajar ini, saya tidak mengalami kesulitan besar terkecuali masalah waktu. Saya tidak langsung memberikan satu paket modul ke siswa melainkan per satu SKL jadi satu. Masalahnya karena kurang waktu untuk membuat modul secara lengkap. Jadi saya menyicil untuk menyelesaikan modul ini.
Memudahkan murid supaya lebih hemat. Biasanya, saya menyuruh mereka untuk memfoto copy agar menjadi lebih banyak. Karena murid disana sangat perhitungan. Jika ada percetakan dari luar pun, siswa tidak menyukai modul tersebut. Karena siswa lebih memilih modul yang saya buat. Sebenarnya siswa mempunyai buku dari luar dan posisi ibu disini adalah sebagai sisipan/memperkaya materi.

KESIMPULAN
Dalam membuat suatu bahan ajar itu dibutuhkan waktu yang cukup, kalau tidak banyak memiliki waktu untuk fokus ke pembuatan bahan ajar itu maka akan selesai lebih lama. Seperti kasusnya ibu Sulis beliau menyelesaikannya secara bertahap dalam pembuatan bahan ajar yang berbentuk modul tersebut karena waktu yang dia miliki sebagian besar digunakan untuk mengajar. Modul yang dibuat sendiri bisa membantu siswa dalam memperkaya materi dan membantu mengingat lagi materi kelas sebelumnya. Membuat modul khusus kelas XII harus sesuai dengan SKL (Standar Kompetensi Lulusan).

Penulis :
1.  Edi Janwari 
2. Febrian Yudha Pratama
2. Abdul Azis

Senin, 28 Mei 2012

Data Klasifikasi Judul Skiripsi berdasarkan Jenis Penelitiannya di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan


Data Klasifikasi Judul Skiripsi berdasarkan Jenis Penelitiannya  di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan


 Dari data diatas dapat diketahui bahwa hampir semua judul penelitian, termasuk kedalam jenis penelitian Deskriptif dengan jumlah delapan dari sepuluh judul peneltian sehingga kalau dipersentasekan menjadi 80%.  Jenis penelitian kedua yang paling banyak adalah jenis penelitian kualitatif dan lapangan dengan jumlah persentase masing-masing mencapai  40%, sedangkan jumlah penelitian yang paling sedikit jumlah yaitu penelitian penilaian, laboratorium, korelasi, IPA, Kuantitatif, dan terapan yang masing-masing berjumlah 1%.



Selasa, 06 Maret 2012

Facebook sebagai Sarana Media Pembelajaran Mata Kuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian


Pendahuluan

A. Latar Belakang
          Dizaman modernisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi semakin hari semakin berkembang, masyarakat dunia diperkenalkan dengan berbagai situs jejaring social seperti freindster,yahoo messanger, facebook, Tweetter dan sebagainya,yang membuat orang dapat lebih mudah berkomunikasi dengan teman-teman lainnya  yang berbeda suku,ras, dan agama yang berada diberbagai belahan dunia, sehingga tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Meskipun banyak situs jejaring social, masyarakat lebih popular menggunakan situs jejaring social facebook untuk berkomunikasi , karena mempunyai banyak varian fitur, diantaranya membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya dan dapat menguplod foto-foto pribadi  hasil jepretan dari kamera. Yang paling utama situs ini dapat diakses secara mobile maupun web, hampir semua jenis handphone yang diproduksi saat ini didukung oleh fasilitas sosial media, terutama facebook.
Beberapa fitur inilah yang menarik perhatian beberapa golongan untuk memanfaatkan facebook lebih dari sekedar media pertemanan. Bahkan belakangan ini facebook juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media,Seperti yang dilakukan dalam perkuliahan KSHP (Kapita Selekta Hasil Penelitian) di Jurusan Teknologi Pendidikan UNJ pada semester 096 yang memenfaatkan facebook sebagai sarana media pembelajaran.Pemanfaatan facebook sendiri pada matakuliah Kapita Selekta Hasil Penelitian ialah sebagai sarana diskusi online antara dosen dan mahasiswa. Dalam penggunaannya mahasiswa sudah banyak terlihat aktif berdiskusi, tetapi sebagian lagi masih terlihat bengong atau kurang aktif berdiskusi.
Dari masalah mahasiswa yang kurang aktif berdiskusi tersebut sangat penting untuk diteliti. Mengapa penggunaan facebook kurang dimanfaatkan secara optimal oleh sebagian mahasiswa? Lalu apa penyebab mahasiswa tersebut terlihat bengong dan kurang aktif berdiskusi?
B. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan objek penelitian yaitu mahasiswa Non Reguler jurusan Teknologi Pendidikan yang mengikuti mata kuiah Kapita Selekta Hasil Penelitian.




C. Hasil
TABEL AKTIVITAS
No
Persentase yang Menjawab dan yang Bengong
1.
Mahasiswa yang menjawab
34
2.
Mahasiswa yang bengong
6
Jumlah
40








Tabel pesentase perbandingan mahasiswa Teknologi Pendidikan yang menjawab penggunaan facebook sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran   

No
Klasifikasi Jawaban Menurut Isi dan Jumlah Responden
1.
Metode yang baik dan menyenangkan32
11
2.
Menantang 5
2
3.
Bermanfaat baik bagi mahasiswa 30
10
4.
Membantu mahasiswa dalam belajar  17
6
5.
  Managemen pengetahuan 15
5
Jumlah
34

Tabel Klasifikasi Jawaban Menurut Isi dan Jumlah Responden

D. Pembahasan
Dari hasil survey yang didapat dari tabel presentase yang menjawab(berdiskusi) dan yang tidak menjawab (bengong) terhadap 40 0rang mahasiswa jurusan teknologi pendidikan yang mengikuti jejaring sosial facebook  mata kuliah kapita selekta hasil penelitian sebagai media pembelajaran didapat 34 orang yang menjawab bahwa facebook sebagai sarana media pembelajaran sangat bermanfaat dan membantu mahasiswa mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru tentang mata kuliah kapita selekta hasil penelitian dan 6 orang mahasiswa bengong dan tidak menjawab sama sekali. Sedangkan dari tabel Klasifikasi Jawaban Menurut Isi dan Jumlah Responden.
Data survey tersebuk menunjukkan bahwa penggunaan facebook sebagai sarana media pembelajaran mata kuliah kapita selekta hasil penelitian  34 responden yang memberikan komentar terhadapa facebook sebagai media pembelajaran diketahui 11 responden menjawab media pembelajaran melalui facebook sangat baik dan menyenangkan, 2 responden menjawab menantang, 10 responden menjawab bermanfaat bagi mahasiswa, 6 responden menjawab membantu mahasiswa dalam belajar, dan 5 responden menjaawab Menambah pengetahuan.
E. kesimpulan
Berdasarkan data survey diatas penggunaan facebook sebagai sarana media pembelajaran mata kuliah kapita selekta hasil penelitian disambut sangat baik oleh para mahasiswanya.mahasiswa sangat antusias diadakannya forum diskusi yang terdapat ddidalam group KSHP tersebut serta mendapatkan feedback dari dosennya apabila ada mahasiswa yang berkomentar didalam group tersebut. Dengan adanya group KSHP ini mahasiswa selain kuliah bertatap muka langsung tapi mahasiwa juga dapat belajar lebih lagi tentang mata kuliah KSHP ini yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat menambah pengetahuan baru tentang mata kuliah ini.






Minggu, 23 Oktober 2011

Landscape























Flora

Fora merupakan bahasa lati yang berarti tumbuhan berikut ini adalah foto-foto flora milik saya:
aku sekarang&dulu

Alone

Bunga Matahari

Mawar 1

Mawar

Red Flower

violet